Pemetaan Dasar Laut Bantu Ungkap Keberadaan Pesawat MH370

Satelit Altimetri menggambarkan topografi wilayah dasar laut yang dinyatakan belum terpetakan. Untuk menggambarkan topografi wilayah pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370, tim pemetaan dasar laut Samudera Hindia menggunakan data publik yang tersedia di GEBCO dan model Batimetri lainnya. Medan dan kedalaman laut yang digambarkan pada peta bisa membantu pemilihan kendaraan robot bawah air yang sesuai. Kekasaran dan bentuk dasar laut juga bisa membantu model prediksi, dimana keberadaan puing-puing Malaysia Airlines MH370.

Smith menegaskan, bahwa ilustrasi bukan map untuk menemukan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, dan bukan pula menandai suatu lokasi. 

Upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang terfokus diwilayah Samudera Hindia Selatan Barat dari Australia. Setelah pencarian dibawah air gagal menemukan jejak pesawat, pihak berwenang mengumumkan bahwa mereka akan memperluas wilayah pencarian dan juga memetakan dasar laut didaerah tersebut.

Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang terlihat sulit, karena sedikit tim yang mengerti tentang dasar laut Samudra Hindia. Seperti di Samudera Hindia Tenggara, hanya 5 persen dasar laut yang telah diukur dengan Sounding Echo. 

Kurangnya data pemetaan dasar laut Samudera Hindia tidak hanya menghambat upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370, juga membuat ilmuwan kesulitan mengukur secara akurat model lingkungan dan iklim dunia. Data yang dikumpulkan selama mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 akan dikontribusikan untuk keperluan data publik, dan akan menjadi awal dalam upaya memetakan dasar laut bumi dimasa mendatang.
This entry was posted in Science. Bookmark the permalink.

Leave a comment